Rabu, 22 April 2015

[041] Fushshilat Ayat 003

««•»»
Surah Fushshilat 3

كِتَابٌ فُصِّلَتْ آيَاتُهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
««•»»
kitaabun fushshilat aayaatuhu qur-aanan 'arabiyyan liqawmin ya'lamuuna
««•»»
Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui,
««•»»
[this is] a Book whose signs have been elaborated, an Arabic Qurʾān, for a people who have knowledge,
««•»»

Alquran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang merupakan rahmat Tuhan yang besar kepada manusia itu terdiri atas ayat-ayat. Ayat-ayat itu diterangkan satu persatu dengan jelas. Masing-masing ayat dipisahkan dengan ayat-ayat yang lain, dengan tanda-tanda yang jelas pula. Ada permulaan dan akhir dari tiap-tiap surah, Isinya bermacam-macam petunjuk, ada yang berhubungan dengan pelajaran, nasihat-nasihat, akhlak yang mulia, latihan jiwa, kisah-kisah Rasul yang terdahulu dengan umat-umatnya petunjuk ke jalan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat dan sebagainya.

Allah SWT berfirman:
كتاب أحكمت آياته ثم فصلت من لدن حكيم خبير
(inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu.
(QS. Asy Syuraa [42]:192-196)
Diterangkan pula bahwa Alquran diturunkan berbahasa Arab, bahasa ibu dari Rasul yang menyampaikannya dan sesuai pula dengan bahasa yang digunakan oleh bangsa yang pertama kali menerimanya. Dengan demikian Alquran itu mudah dipahami mereka, dapat mendalami kandungan dan maksudnya dan dengan mudah pula mereka menyampaikan kepada bangsa-bangsa lain di seluruh dunia, yang mempunyai bahasa ibu bukan bahasa Arab.

Allah SWT berfirman:
وما أرسلنا من رسول إلا بلسان قومه ليبين لهم
"Kami tidak mengutus seorang Rasulpun melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka".
(QS. Ibrahim [14]:4)

Pada akhir ayat ini diterangkan bahwa Alquran itu berfaedah bagi yang mengetahui. Maksudnya ialah bahwa Alquran itu akan berfaedah bagi orang-orang yang berpengetahuan, ingin mencari kebenaran yang hakiki, ingin memperoleh petunjuk yang benar yang dapat mengantarkan kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Mereka mempelajari Alquran, membanding-bandingkannya dengan ajaran-ajaran yang lain serta mengolahnya dengan pengetahuan yang telah ada pada diri mereka. Orang yang dikemukakan yang dapat memahami dan menyelami rahasia dan petunjuk Alquran.

Dari pengertian ini dipahami bahwa orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya, tidak ingin mencari kebenaran karena mereka telah terikat kepada agama atau kepercayaan yang telah mereka anut atau orang yang meperturutkan hawa nafsu atau karena fanatik golongan atau karena pangkat dan kedudukan, tidak akan dapat menyelami dan memahami isi Alquran itu apalagi mendapat petunjuk dari padanya.

Sebagian ahli tafsir ada yang menafsirkan ayat ini dengan Alquran itu akan dipahami oleh orang-orang yang mengetahui bahasa Arab, karena bahasa Arab itu adalah bahasa yang paling luas, paling lengkap, dalam maknanya, mudah mempengaruhi jiwa. Dalam pada itu, waktu itu orang-orang Arab mengetahui bahasa dengan baik, banyak di antara mereka menjadi ahli bahasa, sastrawan yang terkenal, banyak pula di antara mereka yang menjadi penyair. Bahasa Arab Alquran adalah bahasa Arab yang sangat tinggi nilainya, baik gaya bahasanya maupun gramatikanya. Karena itu orang yang dapat memahami ayat-ayatnya hanyalah orang yang dalam pengetahuan bahasa Arabnya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Kitab) lafal ayat ini menjadi Khabar Mubtada (yang dijelaskan ayat-ayatnya) maksudnya, dijelaskan di dalamnya hukum-hukum, kisah-kisah dan nasihat-nasihat (yakni bacaan dalam bahasa Arab) lafal Qur-aanan berikut sifatnya menjadi Haal atau kata keterangan keadaan dari lafal Kitaabun (untuk kaum) berta'alluq kepada lafal Fushshilat (yang mengetahui) artinya, bagi mereka yang mengerti, yaitu orang- orang Arab.
««•»»
A Book (kitābun, the predicate thereof) whose signs have been set out in detail, [whose signs have been] expounded through [various] rulings, stories and admonitions, as an Arabic Qur’ān (qur’ānan ‘arabiyyan, a circumstantial qualifier referring to kitābun, ‘a Book’, by qualifying it adjectivally) for a people (li-qawmin is semantically connected to fussilat, ‘set out in detail’) who have knowledge, [who] understand this [fact] — and they are the Arabs;
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 2][AYAT 4]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
3of54
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=41&tAyahNo=3&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#41:3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar