Jumat, 26 Juni 2015

[041] Fushshilat Ayat 014

««•»»
Surah Fush shilat 14

إِذ جاءَتهُمُ الرُّسُلُ مِن بَينِ أَيديهِم وَمِن خَلفِهِم أَلّا تَعبُدوا إِلَّا اللَّهَ ۖ قالوا لَو شاءَ رَبُّنا لَأَنزَلَ مَلائِكَةً فَإِنّا بِما أُرسِلتُم بِهِ كافِرونَ
««•»»
idz jaa-at-humu alrrusulu min bayni aydiihim wamin khalfihim allaa ta'buduu illaa allaaha qaaluu law syaa-a rabbunaa la-anzala malaa-ikatan fa-innaa bimaa ursiltum bihi kaafiruuna
««•»»
Ketika para rasul datang kepada mereka dari depan dan belakang mereka {1332} (dengan menyerukan): "Janganlah kamu menyembah selain Allah". Mereka menjawab: "Kalau Tuhan kami menghendaki tentu Dia akan menurunkan malaikat-malaikat-Nya, maka sesungguhnya kami kafir kepada wahyu yang kamu diutus membawanya".
{1332} Maksudnya: dari segala penjuru.
««•»»
When the apostles came to them, before them and in their own time,[1] saying, ‘Worship no one except Allah!’ They said, ‘Had our Lord wished, He would certainly have sent down angels [to us]. We indeed disbelieve in what you have been sent with.’
[1] That is, during the times of their forefathers and in their own time. Or ‘from their front and behind,’ that is, from all sides.
««•»»

Ayat ini menerangkan perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw, agar menyeru kepada orang-orang kafir agar beriman kepada Allah SWT yang telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada pada keduanya Jika mereka tidak menerima ajakan itu dan berpaling, katakanlah kepada mereka: "Aku peringatkan kepada kamu sekalian akan azab yang akan ditimpakan Allah SWT kepada setiap orang yang ingkar kepada-Nya. Di antara azab yang pernah ditimpakan kepada orang-orang yang ingkar ialah suara keras yang mengguntur dari langit yang memusnahkan semua yang dikenalnya, seperti yang pernah ditimpakan kepada kaum Ad, kaum Samud, penduduk Aikah dan sebagainya. Malapetaka itu menimpa mereka karena mereka mengingkari seruan Rasul yang diutus kepada mereka dan mengabaikan peringatan para Rasul itu. Jika kamu sekalian hai orang-orang musyrik ingin tidak ditimpa malapetaka seperti yang demikian itu, ikutilah seruanku, sembahlah Allah SWT saja Tuhan Yang Maha Esa, jangan sekali-kali kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun".

Seruan Rasulullah saw itu ditanggapi orang-orang musyrik dengan sikap angkuh dan sombong. Mereka mengingkarinya dengan mengatakan: "Sekiranya Allah SWT hendak mengutus para Rasul kepada manusia, tentulah Dia tidak akan mengutus manusia seperti kamu hai Muhammad, tetapi Dia akan mengutus orang-orang yang mempunyai kelebihan dari manusia biasa, mempunyai kekuatan gaib, sanggup mengabulkan dengan langsung segala yang diminta orang-orang yang diserunya, seperti malaikat, jin dan sebagainya. Rasul yang diangkat dari manusia biasa tidak akan memperkenankan permintaan orang-orang yang diserunya. Karena Rasul itu tidak mempunyai kelebihan sesuatupun dari mereka. Dalam pada itu Allah SWT belum berkehendak mengutus Rasul itu. Itulah sebabnya kami mengingkari kerasulanmu hai Muhammad". Mustahil Allah SWT mengangkat Rasul, jika Dia sendiri belum berkehendak untuk mengangkatnya.

Diriwayatkan oleh Baihaqy dalam kitab "Ad Dalail" dan Ibnu Asakir dari Jabir bin Abdillah ia berkata: "Berkata Abu Jahal dan para pemimpin kaum Quraisy: "Sesungguhnya kurang jelas bagi kita apa yang disampaikan oleh Muhammad itu, jika kamu menemukan seseorang ahli sihir, tenung dan syair, maka hendaklah ia berbicara dengannya, kemudian datang kepada kita untuk menerangkan maksud yang disampaikan Muhammad itu. Maka berkata Utbah bin Rabi'ah: "Demi Allah, aku benar-benar telah mendengar sihir, tenung dan syair, dan aku benar-benar memahami rumpun engkau hai Muhammad adalah orang yang paling baik dalam rumpun keluarga Abdul Mutalib?". Muhammad tidak menjawabnya. Utbah berkata: "Kenapa engkau mencela tuhan-tuhan kami dan menganggap kami sesat ? Jika engkau menghendaki wanita, pilihlah olehmu sepuluh wanita yang paling cantik yang kamu kehendaki dalam suku Quraisy ini, jika engkau menghendaki harta kami kumpulkan harta itu menurut yang kamu perlukan".

Setelah Rasulullah mendengar ucapan Utbah itu, beliau membaca surat Fussilat ini sejak permulaan ayat sampai kepada ayat ini, yang menerangkan malapetaka yang pemah ditimpakan kepada kaum Ad dan Samud. Mendengar ayat yang dibacakan Rasulullah saw itu, Utbah bungkem dalam seribu bahasa, lalu kembali pulang ke rumahnya, tidak langsung kepada kaumnya. Tatkala kaumnya melihat Utbab demikian, kaumnya mengatakan bahwa Utbah telah kena sihir Muhammad pula. Lalu mereka mencari Utbah dan berkata kepadanya: "Ya Utbah, engkau tidak datang kepada kami itu adalah karena engkau telah kena sihir pula". Maka Utbah marah dan bersumpah tidak akan berbicara lagi dengan Muhammad, kemudian ia berkata: "Demi Allah, aku benar-benar telah berbicara dengannya, lalu ia menjawab dengan satu jawaban yang menurut pendapatku jawaban itu bukan syair, bukan sihir dan bukan pula tenung, dan tatkala ia sampai kepada ucapan: Petir yang seperti menimpa kaum Ad dan Samud, aku pun bungkem dalam seribu bahasa.

Aku benar-benar mengetahui bahwa Muhammad itu, apabila ia mengatakan sesuatu, ia tidak berdusta, dan takutlah kepada azab yang akan menimpa itu".

Sebagaimana diketahui bahwa Utbah termasuk pemuka Quraisy dan termasuk orang yang berpengetahuan luas di antara mereka, di samping seorang sastrawan ia juga mengetahui seluk-beluk sihir dan tenung yang dipercayai orang pada waktu itu. Kebungkeman Utbah itu menunjukkan bahwa hatinya telah beriman kepada Rasulullah, tetapi karena pengaruh nafsu dan kedudukan, maka ia mengingkari suara hatinya. Demikian pula halnya dengan kebanyakan orang-orang musyrik. Hatinya telah beriman dan ia telah takut kepada azab yang akan ditimpakan kepadanya seandainya ia tidak beriman, ia tetap tidak beriman. karena khawatir akan dipencilkan oleh kaumnya. Karena itu mereka mencari-cari alasan untuk menutupi hati mereka itu, dengan mengatakan bahwa mustahil Allah SWT mengangkat seorang Rasul itu dari manusia biasa, jika Dia mengangkat Rasul tentulah Rasul itu seorang malaikat.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Ketika rasul-rasul datang kepada mereka dari depan dan dari belakang mereka) rasul-rasul itu datang kepada mereka dari arah depan dan dari arah belakang, akan tetapi mereka tetap ingkar dan kafir, sebagaimana yang akan dijelaskan nanti. Dan pengertian pembinasaan ini hanya berlaku pada zamannya saja ("Janganlah kalian menyembah selain Allah. Mereka menjawab, `Kalau Rabb kami menghendaki tentu Dia menurunkan) kepada kami (malaikat-malaikat-Nya, maka sesungguhnya kami kepada wahyu yang kalian diutus membawanya) sesuai dengan sangkaan kalian itu (adalah orang-orang yang kafir.`")
««•»»
When the messengers came to them from in front of them and from behind them, that is, coming to them [to warn them] and leaving them behind [as they departed], but they disbelieved, as will be stated shortly — the destruction [of them meant] would only take place in his time — saying, ‘Worship none but God’, they said, ‘Had our Lord willed, He would have surely sent down, to us, angels; therefore we indeed disbelieve in what you, according to your claim, have been sent with!’
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 13][AYAT 15]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
14of54
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=41&tAyahNo=14&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#41:14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar