
فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
««•»»
faqadaahunna sab'a samaawaatin fii yawmayni wa-awhaa fii kulli samaa-in amrahaa wazayyannaa alssamaa-a alddunyaa bimashaabiiha wahifzhan dzaalika taqdiiru al'aziizi al'aliimi
««•»»
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
««•»»
Then He set them up as seven heavens in two days, and revealed in each heaven its ordinance.[1] We have adorned the lowest heaven with lamps, and guarded them.[2] That is the ordaining of the All-mighty, the All-knowing.
[1] Or ‘law.’
[2] Cf.37:6;67:5.
««•»»[2] Cf.37:6;67:5.
Setelah Allah SWT menciptakan langit dan bumi, seperti yang diterangkan pada ayat yang lain, maka pada ayat ini diterangkan keadaan keduanya setelah penciptaan itu.
Diterangkan bahwa Allah menyempurnakan kejadian langit itu dengan menjadikan tujuh langit dalam dua masa: dengan demikian, lamanya Allah SWT merencanakan penciptaan langit dan bumi ialah selama enam masa.
Diterangkan bahwa menghiasi langit dengan bintang-bintang yang gemerlapan, ada bintang yang bercahaya sendiri dan ada pula yang menerima pantulan cahaya dari planet yang lain. Karena itu terlihat cahaya bintang-bintang itu tidak sama, ketidaksamaan cahaya bintang-bintang itu menimbulkan keindahan yang tiada taranya.
Dan Allah menjadikan pada tiap-tiap langit sesuatu yang diperlukan oleh tiap-tiap langit itu, sesuai dengan hikmah dan Sunatullah. Seperti mengadakan daya tarik pada tiap-tiap planet dan menjadikannya berjalan pada garis edarnya, sehingga dengan demikian planet-planet itu tidak akan jatuh dan berbenturan antara yang satu dengan yang lain. Untuk masing-masing planet itu ditetapkan tugas-tugas tertentu, sesuai dengan keadaan dan terjadinya, seperti tugas bulan tidak sama dengan tugas matahari, karena kejadian keduanya berlainan pula.
Semua yang diterangkan itu merupakan ciptaan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, yang harus tunduk kepada ketetapan Nya. Tidak ada satupun dari yang diciptakan Nya yang menyimpang dari ketetapan Nya itu. Dia mengetahui keadaan makhluk yang diciptakan Nya itu, baik yang halus maupun yang kasar, baik yang nyata maupun yang tersembunyi.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Maka Dia menjadikannya) dhamir yang ada pada lafal ayat ini kembali kepada lafal As-Samaa atau langit, karena memandang dari segi maknanya (tujuh langit dalam dua hari) yakni hari Kamis dan hari Jumat, Dia telah selesai dari menciptakan langit pada saat-saat terakhir dari hari tersebut.
Dan pada hari itu juga diciptakan Nabi Adam, oleh karena itu maka di sini tidak dikatakan Fasawwaahunna tetapi Faqadhaahunna. Dan sesuai dengan makna ayat ini yaitu ayat-ayat tentang penciptaan langit dan bumi dalam enam hari (dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya) yang telah Dia perintahkan kepada penduduk yang ada di dalamnya, yaitu taat dan beribadah kepada-Nya.
(Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan pelita-pelita) yakni bintang-bintang yang cemerlang (dan Kami memeliharanya) dinashabkan oleh Fi`ilnya yang keberadaannya diperkirakan, Kami menjaganya dengan meteor-meteor dari setan yang mau mencuri-curi pembicaraan para malaikat. (Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Mengetahui) makhluk-Nya.
««•»»
Then He ordained them (the [suffixed] pronoun refers back to al-samā’, ‘the heaven’, because it [al-samā’] actually denotes that plural [sense] to which it will lead [in the following clause), in other words, He made them to be, seven heavens in two days — Thursday and Friday. He completed them in the last hour thereof, in which He created Adam — which is why He does not say sawā’an, ‘evenly’ here [as He did earlier]; what is said here concords with those verse in which it is stated that the heavens and the earth were created in six days; and in each heaven He revealed its commandment’, that to which He commanded those in it [to follow], in the way of obedience and worship. And We adorned the lowest heaven with lamps, with stars, and [this was also] to guard them (hifzan is in the accusative because of its implicit verbal sense, in other words, ‘We guarded it against the devils lest they try to listen therein [to the angels] by stealth with meteors’). That is the ordaining of the Mighty, in His kingdom, the Knower, of His creatures.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 11]•[AYAT 13]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
12of54
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=41&tAyahNo=12&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#41:12
Then He ordained them (the [suffixed] pronoun refers back to al-samā’, ‘the heaven’, because it [al-samā’] actually denotes that plural [sense] to which it will lead [in the following clause), in other words, He made them to be, seven heavens in two days — Thursday and Friday. He completed them in the last hour thereof, in which He created Adam — which is why He does not say sawā’an, ‘evenly’ here [as He did earlier]; what is said here concords with those verse in which it is stated that the heavens and the earth were created in six days; and in each heaven He revealed its commandment’, that to which He commanded those in it [to follow], in the way of obedience and worship. And We adorned the lowest heaven with lamps, with stars, and [this was also] to guard them (hifzan is in the accusative because of its implicit verbal sense, in other words, ‘We guarded it against the devils lest they try to listen therein [to the angels] by stealth with meteors’). That is the ordaining of the Mighty, in His kingdom, the Knower, of His creatures.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 11]•[AYAT 13]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
12of54
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=41&tAyahNo=12&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#41:12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar