Kamis, 21 Mei 2015

[041] Fushshilat Ayat 013

««•»»
Surah Fush shilat 13

فَإِن أَعرَضوا فَقُل أَنذَرتُكُم صاعِقَةً مِثلَ صاعِقَةِ عادٍ وَثَمودَ
««•»»
fa-in a'radhuu fuqul andzartukum shaa'iqatan mitsla shaa'iqati 'aadin watsamuuda
««•»»
Jika mereka berpaling maka katakanlah: "Aku telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum 'Aad dan Tsamud".
««•»»
But if they turn away, say, ‘I warn you of a thunderbolt, like the thunderbolt of ʿĀd and Thamūd.’
««•»»

Ayat ini menerangkan perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw, agar menyeru kepada orang-orang kafir agar beriman kepada Allah SWT yang telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada pada keduanya Jika mereka tidak menerima ajakan itu dan berpaling, katakanlah kepada mereka: "Aku peringatkan kepada kamu sekalian akan azab yang akan ditimpakan Allah SWT kepada setiap orang yang ingkar kepada-Nya. Di antara azab yang pernah ditimpakan kepada orang-orang yang ingkar ialah suara keras yang mengguntur dari langit yang memusnahkan semua yang dikenalnya, seperti yang pernah ditimpakan kepada kaum Ad, kaum Samud, penduduk Aikah dan sebagainya. Malapetaka itu menimpa mereka karena mereka mengingkari seruan Rasul yang diutus kepada mereka dan mengabaikan peringatan para Rasul itu. Jika kamu sekalian hai orang-orang musyrik ingin tidak ditimpa malapetaka seperti yang demikian itu, ikutilah seruanku, sembahlah Allah SWT saja Tuhan Yang Maha Esa, jangan sekali-kali kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun".

Seruan Rasulullah saw itu ditanggapi orang-orang musyrik dengan sikap angkuh dan sombong. Mereka mengingkarinya dengan mengatakan: "Sekiranya Allah SWT hendak mengutus para Rasul kepada manusia, tentulah Dia tidak akan mengutus manusia seperti kamu hai Muhammad, tetapi Dia akan mengutus orang-orang yang mempunyai kelebihan dari manusia biasa, mempunyai kekuatan gaib, sanggup mengabulkan dengan langsung segala yang diminta orang-orang yang diserunya, seperti malaikat, jin dan sebagainya. Rasul yang diangkat dari manusia biasa tidak akan memperkenankan permintaan orang-orang yang diserunya. Karena Rasul itu tidak mempunyai kelebihan sesuatupun dari mereka. Dalam pada itu Allah SWT belum berkehendak mengutus Rasul itu. Itulah sebabnya kami mengingkari kerasulanmu hai Muhammad". Mustahil Allah SWT mengangkat Rasul, jika Dia sendiri belum berkehendak untuk mengangkatnya.

Diriwayatkan oleh Baihaqy dalam kitab "Ad Dalail" dan Ibnu Asakir dari Jabir bin Abdillah ia berkata: "Berkata Abu Jahal dan para pemimpin kaum Quraisy: "Sesungguhnya kurang jelas bagi kita apa yang disampaikan oleh Muhammad itu, jika kamu menemukan seseorang ahli sihir, tenung dan syair, maka hendaklah ia berbicara dengannya, kemudian datang kepada kita untuk menerangkan maksud yang disampaikan Muhammad itu. Maka berkata Utbah bin Rabi'ah: "Demi Allah, aku benar-benar telah mendengar sihir, tenung dan syair, dan aku benar-benar memahami rumpun engkau hai Muhammad adalah orang yang paling baik dalam rumpun keluarga Abdul Mutalib?". Muhammad tidak menjawabnya. Utbah berkata: "Kenapa engkau mencela tuhan-tuhan kami dan menganggap kami sesat ? Jika engkau menghendaki wanita, pilihlah olehmu sepuluh wanita yang paling cantik yang kamu kehendaki dalam suku Quraisy ini, jika engkau menghendaki harta kami kumpulkan harta itu menurut yang kamu perlukan".

Setelah Rasulullah mendengar ucapan Utbah itu, beliau membaca surat Fussilat ini sejak permulaan ayat sampai kepada ayat ini, yang menerangkan malapetaka yang pemah ditimpakan kepada kaum Ad dan Samud. Mendengar ayat yang dibacakan Rasulullah saw itu, Utbah bungkem dalam seribu bahasa, lalu kembali pulang ke rumahnya, tidak langsung kepada kaumnya. Tatkala kaumnya melihat Utbab demikian, kaumnya mengatakan bahwa Utbah telah kena sihir Muhammad pula. Lalu mereka mencari Utbah dan berkata kepadanya: "Ya Utbah, engkau tidak datang kepada kami itu adalah karena engkau telah kena sihir pula". Maka Utbah marah dan bersumpah tidak akan berbicara lagi dengan Muhammad, kemudian ia berkata: "Demi Allah, aku benar-benar telah berbicara dengannya, lalu ia menjawab dengan satu jawaban yang menurut pendapatku jawaban itu bukan syair, bukan sihir dan bukan pula tenung, dan tatkala ia sampai kepada ucapan: Petir yang seperti menimpa kaum Ad dan Samud, aku pun bungkem dalam seribu bahasa.

Aku benar-benar mengetahui bahwa Muhammad itu, apabila ia mengatakan sesuatu, ia tidak berdusta, dan takutlah kepada azab yang akan menimpa itu".

Sebagaimana diketahui bahwa Utbah termasuk pemuka Quraisy dan termasuk orang yang berpengetahuan luas di antara mereka, di samping seorang sastrawan ia juga mengetahui seluk-beluk sihir dan tenung yang dipercayai orang pada waktu itu. Kebungkeman Utbah itu menunjukkan bahwa hatinya telah beriman kepada Rasulullah, tetapi karena pengaruh nafsu dan kedudukan, maka ia mengingkari suara hatinya. Demikian pula halnya dengan kebanyakan orang-orang musyrik. Hatinya telah beriman dan ia telah takut kepada azab yang akan ditimpakan kepadanya seandainya ia tidak beriman, ia tetap tidak beriman. karena khawatir akan dipencilkan oleh kaumnya. Karena itu mereka mencari-cari alasan untuk menutupi hati mereka itu, dengan mengatakan bahwa mustahil Allah SWT mengangkat seorang Rasul itu dari manusia biasa, jika Dia mengangkat Rasul tentulah Rasul itu seorang malaikat.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Jika mereka berpaling) yaitu orang-orang kafir Mekah dari iman sesudah adanya penjelasan ini (maka katakanlah, "Aku memperingatkan kalian) aku mempertakuti kalian (dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum Ad dan kaum Tsamud) yakni dengan azab yang akan membinasakan kalian sama dengan azab yang membinasakan mereka.
««•»»
But if they, that is, the Meccan disbelievers, turn away, from belief, after this clear statement, then say, ‘I warn you of, I threaten you [with], a thunderbolt like the thunderbolt of ‘Ād and Thamūd’, in other words, a chastisement that will destroy you like the one that destroyed them.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 12][AYAT 14]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
13of54
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=41&tAyahNo=13&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#41:13

[041] Fushshilat Ayat 012

««•»»
Surah Fush shilat 12

فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
««•»»
faqadaahunna sab'a samaawaatin fii yawmayni wa-awhaa fii kulli samaa-in amrahaa wazayyannaa alssamaa-a alddunyaa bimashaabiiha wahifzhan dzaalika taqdiiru al'aziizi al'aliimi
««•»»
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
««•»»
Then He set them up as seven heavens in two days, and revealed in each heaven its ordinance.[1] We have adorned the lowest heaven with lamps, and guarded them.[2] That is the ordaining of the All-mighty, the All-knowing.
[1] Or ‘law.’
[2] Cf.37:6;67:5.
««•»»

Setelah Allah SWT menciptakan langit dan bumi, seperti yang diterangkan pada ayat yang lain, maka pada ayat ini diterangkan keadaan keduanya setelah penciptaan itu.

Diterangkan bahwa Allah menyempurnakan kejadian langit itu dengan menjadikan tujuh langit dalam dua masa: dengan demikian, lamanya Allah SWT merencanakan penciptaan langit dan bumi ialah selama enam masa.

Diterangkan bahwa menghiasi langit dengan bintang-bintang yang gemerlapan, ada bintang yang bercahaya sendiri dan ada pula yang menerima pantulan cahaya dari planet yang lain. Karena itu terlihat cahaya bintang-bintang itu tidak sama, ketidaksamaan cahaya bintang-bintang itu menimbulkan keindahan yang tiada taranya.

Dan Allah menjadikan pada tiap-tiap langit sesuatu yang diperlukan oleh tiap-tiap langit itu, sesuai dengan hikmah dan Sunatullah. Seperti mengadakan daya tarik pada tiap-tiap planet dan menjadikannya berjalan pada garis edarnya, sehingga dengan demikian planet-planet itu tidak akan jatuh dan berbenturan antara yang satu dengan yang lain. Untuk masing-masing planet itu ditetapkan tugas-tugas tertentu, sesuai dengan keadaan dan terjadinya, seperti tugas bulan tidak sama dengan tugas matahari, karena kejadian keduanya berlainan pula.

Semua yang diterangkan itu merupakan ciptaan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, yang harus tunduk kepada ketetapan Nya. Tidak ada satupun dari yang diciptakan Nya yang menyimpang dari ketetapan Nya itu. Dia mengetahui keadaan makhluk yang diciptakan Nya itu, baik yang halus maupun yang kasar, baik yang nyata maupun yang tersembunyi.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Maka Dia menjadikannya) dhamir yang ada pada lafal ayat ini kembali kepada lafal As-Samaa atau langit, karena memandang dari segi maknanya (tujuh langit dalam dua hari) yakni hari Kamis dan hari Jumat, Dia telah selesai dari menciptakan langit pada saat-saat terakhir dari hari tersebut.

Dan pada hari itu juga diciptakan Nabi Adam, oleh karena itu maka di sini tidak dikatakan Fasawwaahunna tetapi Faqadhaahunna. Dan sesuai dengan makna ayat ini yaitu ayat-ayat tentang penciptaan langit dan bumi dalam enam hari (dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya) yang telah Dia perintahkan kepada penduduk yang ada di dalamnya, yaitu taat dan beribadah kepada-Nya.

(Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan pelita-pelita) yakni bintang-bintang yang cemerlang (dan Kami memeliharanya) dinashabkan oleh Fi`ilnya yang keberadaannya diperkirakan, Kami menjaganya dengan meteor-meteor dari setan yang mau mencuri-curi pembicaraan para malaikat. (Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Mengetahui) makhluk-Nya.
««•»»
Then He ordained them (the [suffixed] pronoun refers back to al-samā’, ‘the heaven’, because it [al-samā’] actually denotes that plural [sense] to which it will lead [in the following clause), in other words, He made them to be, seven heavens in two days — Thursday and Friday. He completed them in the last hour thereof, in which He created Adam — which is why He does not say sawā’an, ‘evenly’ here [as He did earlier]; what is said here concords with those verse in which it is stated that the heavens and the earth were created in six days; and in each heaven He revealed its commandment’, that to which He commanded those in it [to follow], in the way of obedience and worship. And We adorned the lowest heaven with lamps, with stars, and [this was also] to guard them (hifzan is in the accusative because of its implicit verbal sense, in other words, ‘We guarded it against the devils lest they try to listen therein [to the angels] by stealth with meteors’). That is the ordaining of the Mighty, in His kingdom, the Knower, of His creatures.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 11][AYAT 13]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
12of54
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=41&tAyahNo=12&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#41:12